Jumat, 19 Mei 2017

Menilik Masa Depan Bisnis Telekomunikasi Tanah Air


JAKARTA - Operator telekomunikasi menjadi salah satu peran penting di era internet. Pasalnya, internet tak dapat diakses tanpa jaringan yang mereka sediakan.
Kini penggunaan data pun seiring waktu mampu menyalip layanan voice dan SMS. Namun bukan berarti mereka melupakan layanan itu.
Untuk menarik minat pelanggan, berbagai operator telekomunikasi menghadirkan layanan dengan ragam biaya. Isu perang tarif pun kembali mencuat.
Anggota Masyarakat Telematika (Mastel) Institute Nonot Harsono menilai, perang tarif itu bisa mengakibatkan kebangkrutan bagi operator.
"Mati bareng-bareng, bangkrut bersama-sama. Tergantung masyarakat mau pakai telefon atau tidak, karena pindah ke internet," kata Nonot kepada Okezone, Kamis (18/5/2017).
Ia pun menjelaskan bahwa dalam tarif tersebut operator diperkirakan telah memberikan subsidi sebesar Rp190 per menit secara off-net (lintas operator). Hal itu berdasarkan perhitungan tarif Rp1 per detik (Rp60/menit) dengan tarif interkoneksi saat ini Rp250 per menit.
Sementara untuk biaya on-net (sesama operator) sebesar Rp85 per menit, maka operator telah memberi subsidi Rp275 per menit. "Ini jual rugi," imbuhnya.
"Pasar telko kan pasar kompetisi, di kita suka 'bunuh-bunuhan', ya sudah selamat menikmati. Terserah pemerintah apakah mau menjadi wasit atau mau menjadi penonton," tuturnya.
Sementara itu, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) sendiri saat ini sedang merancang aturan tarif data (internet) dan tarif interkoneksi (telfon dan SMS) yang akan menjadi acuan operator seluler dalam memberlakukan tarif layanan.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cara mendapatkan diamond bigo gratis. Dapat uang dari android

Mau download aplikasi berbayar secara gratis? Atau mau membeli konten digital secara gratis? Jika iya, kamu wajib download aplikasi keren...